
Tangerang | desak-news.com – Perilaku olok-olok disertai intimidasi yang dilakukan oknum pengurus Yayasan Hidayatul Ummah terus menuai sorotan publik.
Pasalnya, oknum pengurus Yayasan tersebut tak terima jika kegiatan Study Tour ke Jogja, Jawa Tengah telah dimuat dalam pemberitaan media massa.
Maka tak heran, perlakuan kekerasan verbal yang dilakukan oknum penanggungjawab Yayasan tersebut terhadap dua wartawan yakni Taswan dan Samsudin kini menyisakan noda yang melekat.
Bahkan pihak dewan guru sebelumnya sempat berdalih kalau agenda Study Tour dalam rangka perpisahan muridnya itu hanya dilakukan untuk pergi ziarah ke cirebon, setelah Taswan dan Samsudin terus berupaya konfirmasi.
Menyikapi hal itu, Taswan memaparkan bahwa kemudian pihaknya memutuskan untuk mendatangi kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang pada Rabu kemarin (04/06/ 2025), guna memastikan Surat Edaran (SE) dari Wakil Gubernur (Wagub) Banten A. Dimyati Natakusumah terkait larangan Study Tour.
Namun, sayangnya tujuan untuk konfirmasi terhadap orang yang dituju justru malah sia-sia, lantaran Kepala Kantor Kemenag sedang ada kegiatan di luar Kantor.
“Setelah beberapa hari peristiwa itu terjadi, kami coba datang kembali ke kantor Kemenag, guna melakukan konfirmasi dan memastikan soal Surat Edaran dari Wakil Gubernur Banten yang melarang sekolah mengadakan Study Tour, tapi sayangnya Kepala Kantor Kemenag sedang tidak ada di tempat”, papar Taswan dalam keterangannya kepada awak media. Jumat 06 Juni 2025.
Kemudian, diwaktu yang sama Taswan mencoba menghubungi Joni Kepala Seksi bidang Pondok Pesantren (Kasi Pontren) Kemenag Kabupaten Tangerang.
Taswan menanyakan perihal langkah dan sikap dari pihak Kemenag setelah beredar isu Yayasan tersebut akan memeberangkatkan muridnya dalam agenda perpisahan ke Jogja Jateng.
Kasi Pontren lantas menjawab, kata Taswan, bahwa pihaknya sudah memanggil pihak Yayasan, terkait kegiatan tersebut yang saat itu sudah dibatalkan.
“Pihak Yayasan sudah dipanggil pak, dan kegiatan Study Tour atau Ziarah ga jadi pak”, sahutnya Kasi Pontren dikutip dari jawaban isi pesan singkat.
Hingga kini, Kasi Pontren masih membisu ketika Taswan mengalihkan pertanyaan dalam bentuk klarifikasi dari pihak Yayasan.
Diberitakan sebelumnya, dua orang Wartawan yakni Taswan dan Samsudin diduga di olok-olok yang disertai intimidasi oleh oknum pengurus Sekolah Yayasan Hidayatul Ummah yang beralamat di Kampung Pabuaran Desa Pabuaran Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang, Banten. Senin 02 Juni 2025.
Padahal, saat itu pihaknya sudah menyampaikan pandangan tentang berita klarifikasi sebagai hak jawab dari pihak oknum pengurus Yayasan agar keseimbangan informasi lebih jelas diketahui publik.
Namun, dalam kondisi penuh dengan tekanan, kedua wartawan itu mengaku jika oknum pengurus Yayasan tersebut diduga telah melakukan pemaksaan agar membuat surat pernyataan permintaan maaf tertulis diatas kertas dengan membubuhi tanda tangan diatas materai.
(Andi Farma)