
PANDEGLANG-BANTEN- desak-news.com|
Pelaksanaan proyek rehabilitasi dan revitalisasi ruas Jalan Surianeun–Pasirgadung di Desa Cimoyan, Kabupaten Pandeglang, kembali menjadi sorotan publik.
Laskar Pasundan Indonesia (LPI) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Banten mendesak dilakukannya audit mendalam menyusul temuan ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) di lokasi proyek yang masih berjalan.
Ketua LPI DPW Banten, Mansur, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kualitas pekerjaan yang menelan anggaran lebih dari Rp9 miliar, bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2025.
Proyek yang dikerjakan oleh CV Masa Agung Jaya, dilaporkan mengalami kerusakan, di mana turap penahan sudah ambruk padahal pengerjaan betonisasi jalan belum rampung.
“Proyek ini belum selesai, tetapi kami sudah menemukan bagian TPT yang ambruk. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai spesifikasi teknis dan pengawasan di lapangan,” ujar Mansur kepada awak media, Senin (20/10/2025).
Menurut Mansur, proyek infrastruktur dengan nilai miliaran rupiah wajib menghasilkan struktur yang kokoh dan berkesesuaian penuh dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Baginya, ambruknya turap di tengah masa konstruksi mengindikasikan adanya dugaan kelalaian dalam kualitas material dan lemahnya kontrol teknis pekerjaan.
“Dengan menggunakan dana publik yang besar, masyarakat berhak mendapatkan hasil pembangunan yang optimal dan berkelanjutan. Kami tegaskan, proyek besar seperti ini tidak boleh dikerjakan secara serampangan,” tegasnya.
LPI Banten berencana segera melayangkan surat resmi dan mendesak dinas terkait untuk segera melakukan peninjauan lapangan (kroscek) serta evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan mutu proyek tersebut.
Mansur menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
“Kami menuntut dinas terkait untuk turun tangan langsung. Jika ditemukan ketidaksesuaian dengan spesifikasi teknis, harus ada tindakan korektif segera. Jangan sampai menunggu kerusakan meluas baru pemerintah bertindak,” pungkasnya.
Hingga rilis berita ini diterbitkan, baik pihak kontraktor pelaksana, CV Masa Agung Jaya, maupun instansi pelaksana proyek, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ambruknya turap di ruas Jalan Surianeun–Pasirgadung.
Reporter: (Andi Farma)