
Tangerang | desak-news.com – Ditengah ketegangan antara lembaga pendidikan islam dan insan pers di Kabupaten Tangerang menjadi sorotan Presiden Direktur (Presdir) PT Dhevhira Satria Abadi (DSA) media desak-news.com.
Pemilik perusahaan tersebut yang bernama lengkap Tanjung Jaya Kusuma, S.H,M.S.i(HAN) atau akrab dengan sapaan Sule menyuarakan keprihatinannya setelah dua insan pers mengalami dugaan persekusi oleh oknum pengurus Yayasan Hidayatul Ummah.
Sule mengaku keprihatinannya soal karakter yang idealnya dimiliki penanggungjawab di lembaga pendidikan islam itu, dengan mencerminkan kepribadian yang utuh dan berintegritas.
“Idealnya sebagai penanggung jawab Yayasan Hidayatul Ummah memiliki kesabaran dan integritas, agar lebih berkompeten dan profesional meski berbagai tantangan dihadapinya“, kata Sule kepada pewarta ditemui di kediamannya. Minggu 08 Juni 2025.
“Bukan berperilaku buruk dan kejam, menyerang psikologis yang berasumsi negatif terhadap seseorang, jujur saya prihatin dengan sikap itu“, ujar dia menambahkan.
Terbaru, dua insan pers yakni Taswan dan Samsudin diduga mengalami persekusi dari salah seorang oknum pengurus Yayasan Hidayatul Ummah yang beralamat di Kampung Pabuaran Desa Pabuaran Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang, Banten pada Senin 02 Juni 2025 lalu.
Pasalnya, oknum pengurus Yayasan tersebut tak terima jika kegiatan Study Tour ke Jogja, Jawa Tengah telah dimuat dalam pemberitaan media massa.
Dia menyayangkan kondisi institusi pendidikan Yayasan Hidayatul Ummah tempat dimana proses belajar mengajar di Kabupaten Tangerang yang Gemilang diwarnai pemburuan sewenang-wenang oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Andai saja seorang penanggungjawab pada prinsipnya mampu menerapkan beberapa aspek penting, memiliki etika yang menjaga reputasi Yayasan, pasti tidak akan begini kondisinya“, cetusnya.
Pernyataan Sule mencerminkan peresehan banyak lembaga pendidikan di Kabupaten Tangerang yang menyaksikan fenomena ini.
Selain kasus persekusi di lembaga pendidikan terhadap dua insan pers, ini bukan hal yang baru, tapi belakangan berbagai dugaan kasus seperti kekerasan, pelecehan dan sebagainya muncul bertubi-tubi.
Dalam kasus Persekusi oleh okum pengurus Yayasan Hidayatul Ummah ini memperlihatkan celah pengawasan dan pembinaan Kepala Seksi (Kasi) bidang Madrasah dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang yang masih belum ideal.
“Pelaksanaan kebijakan itu telah dirumuskan oleh Kemenag Kabupaten Tangerang, namun terkait fenomena yang terjadi di Yayasan Hidayatul Ummah memperlihatkan bukti pengawasan, bimbingan dan pembinaan pihak Kasi Madrasah Kemenag Kabupaten Tangerang belum dikatakan ideal“, tandasnya.
(Andi Farma)