Tangerang | desak-news.com – Aktivis asal Cisoka Rasmadi atau yang akrab disapa Gacon (45) menyentil keras perihal putusnya kabel jaringan untuk alat komunikasi layanan pengaduan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kecamatan Cisoka pada jumat 13 desember 2024 kemarin.
Saat itu dilaporkan, putusnya kabel jaringan tersebut lantaran diduga diterjang kendaraan Truk yang tengah hilir mudik membuang material puing Relokasi Pembangunan Gedung Damkar di belakang Kantor Kecamatan Cisoka.
Akibatnya jaringan komunikasi Damkar Kecamatan Cisoka saat ini masih terganggu.
“Sudah hampir sepekan ini, putusnya jaringan komunikasi Damkar belum juga ditangani, “ungkap Gacon kepada pewarta kendati dirinya kerap berada di gedung Damkar yang lama.
Bagaimana jika dalam keadaan darurat pihak pemadam kebakaran dapat menghubungkan ke pusat kontrol keamanan atau pemantauan untuk melaporkan informasi kebakaran, jika jaringannya terganggu karena kabelnya putus, “lanjut dia.
Perlu diketahui, Proyek Relokasi Pembangunan Damkar Kecamatan Cisoka yang beberapa waktu ini masih dalam tahap proses pengerjaan. Situasi jalannya pelaksanaan kerap memicu polemik ditengah-tengah masyarakat, hingga menjadi sorotan tajam sejumlah para aktivis Kabupaten Tangerang.
Dari insiden Truk yang menerjang kabel jaringan komunikasi Damkar Kecamatan Cisoka hingga terputus, Gacon (Aktivis) mengklaim bahwa lalainya semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan yang telah mencuri perhatian publik.
Beberapa dugaan kejanggalan dalam proses pembangunannya pun kerap dipertanyakan, bahkan pertanyaan yang mengarah pada imbas pentingnya pembuangan material puing bangunan di belakang kantor Kecamatan Cisoka, hingga menimbulkan sebuah insiden putusnya kabel jaringan komunikasi pemadam kebakaran.
“Saya kira ini adalah sebuah bentuk kelalaian dari semua pihak yang terlibat, baik itu pihak kontraktor, kepercayaan pengawas lapangan pihak dinas terkait dan pihak pemerintah setempat, “cetusnya.
Dan untuk poin yang terakhir, seperti apa kepentingan dari imbas material puing bangunan yang dibuang di belakang kantor kecamatan, dengan adanya gundukan puing tersebut bisa mengakibatkan tersumbatnya aliran air hujan, “pungkasnya.
(Andi Farma)