Cirebon | desak-news.com – Jas Hijau “Jangan Sekali-kali melupakan Jasa Ulama,” itu yang manjadi tujuan dalam anjangsana Dosen STISNU Nusantara Tangerang ke Cucu Pejuang NU Di Buntet-Cirebon.
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdatul ulama (STISNU) Nusantara Tangerang, bersilaturahmi ke Ponpes Buntet Cirebon. Pondok Pesantren yang telah berusia ratusan tahun dan merupakan salah satu pesantren tertua dan paling berpengaruh di Cirebon, Jawa Barat. Kamis, 25 Juli 2024.
Pesantren ini didirikan pada abad ke-18 dan telah melahirkan banyak tokoh ulama terkenal di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1750 M, hingga kini pondok pesantren yang beralamat di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon itu masih tetap eksis di tengah ragam pendidikan Islam yang menjamur di Indonesia.
KH. Muhammad Abbas Billy yang lebih akrab dipanggil Gus Abbas adalah Pengasuh Pesantren Nahdlatul Ummah, Buntet Cirebon Jawa Barat. Beliau sangat dekat dengan masyarakat dan sangat ramah, bagi Kalangan Banser beliau sangat dekat, karena ketegasan dan keberanian beliau yang menjadi inspirasi sahabat-sahabat Banser.
Kunjungan akademisi STISNU Nusantara Tangerang, ke kediaman Gus Abbas Pesantren Nahdlatul Ummah Buntet-Cirebon, diungkapkan oleh Ecep Ishak Fariduddin (Wakil Ketua Bidang Akademik dan Sumber Daya Manusia), dalam upaya peneguhan nilai-nilai Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah An-Nahdliyah dalam kaitan fikrah dan harakah NU dewasa ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa Gus Abbas merupakan tokoh muda NU yang tegas, berani, dan giat dalam upaya pelurusan sejarah Nahdlatul Ulama. Tidak salah kiranya jika Gus Abbas menjadi representatif generasi muda NU dari keilmuan dan nasab Ke-NU-an.
Di akhir diskusi, Gus Abbas berpesan “Warga NU jangan kagetan,” karena orang NU secara keilmuan tidak diragukan lagi. Tapi saat ada sesuatu, kita sering kagetan,” jelas cucu pejuang NU dalam kemerdekaan Mama Abbas Abdul Jamil.
Lebih lanjut “Ia berpesan bahwa perguruan tinggi NU, STISNU Nusantara Tangerang, harus ambil bagian dalam upaya mewujudkan Peradaban Islam di Nusantara, Perguruan Tinggu NU jangan hanya terfokus pada peningkatan ekonomi warga NU semata,” tutupnya.