Brebes Desak-News.Com.- Untuk meningkatkan ketahanan pangan Pemerintah Desa Cinanas kecamatan Bantarkawung kabupaten Brebes Jateng menggelar Bazar Jagung Bisi 2 hibrida bersubsidi bertempat di lapangan Tangsi desa Cinanas.Minggu ( 10/3-2024 ).
Bazar benih Jagung Bisi 2 hibrida bersubsidi untuk meningkatkan hasil bumi pedesaan yang pada akhir tahun 2023; puluhan hektar ladang petani Jagung di desa Cinanas gagal panen.
Kepala Desa Cinanas Hensika Sindi Setiawan S.Pd yang di temui DesakNews Com.(11/3) mengatakan, Bazar benih jagung bisi 2 hibrida bersubsidi di gelar untuk warga masyarakat desa Cinanas yang memiliki lahan kebun miliknya bisa menanam jagung di musim hujan, diharapkan hasil akhirnya bisa meningkatkan perekonomian pedesaan.
” Kami berharap dengan adanya bazar benih jagung Bisi 2 hibrida bersubsidi dari pemdes Cinanas,mudah-mudahan hasil tanaman jagung petani melimpah, karena yang ditanam adalah jagung Bisi 2 hibrida yang sudah terbukti, kemudian sudah diuji produktivitasnya.” Tuturnya
Diungkapkan Hensika Sindi Setiawan, setiap lahan milik warga merupakan lahan pertanian palawija yang jumlahnya ratusan hektar dibudidayakan oleh petani warga setempat, mudah-mudahan nanti bisa jalan terus, agar swasembada jagung itu bisa tercapai.
” Benih Jagung Hibrida Bisi -2 Super Merupakan Benih Jagung kualitas unggul, dapat menghasilkan 2 tongkol dalam satu tanaman, sehingga bisa menghasilkan lebih banyak dan menguntungkan.” Ungkap Sindi.
Warga Masyarakat desa Cinanas yang menekuni pertanian baik sawah dan ladang di perbukitan, selain menanam jagung juga padi (beras) itu tetap bisa dipertahankan karena lahan perbukitan bisa di tanami padi sistem gaga, intinya ketahanan pangan itu bisa dicapai.
” Adanya bazar Jagung Bisi 2 hibrida bersubsidi pihak desa mematok harga Rp 50 rb.isi per kantong 1 kg.Alhamdulillah hari pertama Sabtu dan Minggu ( 10/3 ) gelar di lapangan Tangsi 1 Ton benih jagung ludes di beli oleh warga desa Cinanas.” Pungkasnya.
Animo warga Cinanas membeli benih jagung Bisi 2 hibrida super bersubsidi selain murah harganya juga pada akhir tahun 2023 gagal panen palawija karena faktor cuaca tidak mendukung tanaman jagung, dampak kekurangan air di musim kemarau, sehingga tanaman jagung mati dan tidak berbuah. ( Irfan ).